Cara Menjadi kekasih Allah


Pesantren.aurainsani.com - Bicara tentang kekasih, identik dengan bicara tentang cinta. Sesuatu yang dicintai dan dikasihi, dimaklumi sebagai kekasih. Yaitu Nabiyulloh Ibrohim mendapat julukan kholilulloh (kekasih Allah), artinya beliau mendapatkan cinta dan kasig saying-Nya. Cinta yang hakiki-murni-sejati adalah cinta kepada Dia, Dzat Maha Suci yang secara realitas telah memberi segala yang kita rasakan sekarang. Cinta hakiki adalah cinta pada Dzat yang mencintai kita. Karena segala yang kita miliki, semuanya berasal dari Allah. SWT. Semua yang kita gunakan adalah milik-Nya Dia mengizinkan kita untuk menggunakan semuanya. Hakekatnya: badan, tangah, rumah, kendaraan, kekayaan, jabatan, dan segala hal yang kita gunakan bukanlah milik hakiki kita. Itu adalah milik Allah SWT yang atas Cinta-Nya dibolehkan untuk kita gunakan sehingga menjadi “milik” kita di dunia.


Wujud nyata cinta teraplikasi dalam tiga bentuk: Pertama: Lebih meningkatkan perintah kekasihnya dari pada perintah yang lain. Kedua: Lebih mementingkan pertemuan dengan kekasihnya dibanding dengan yang lain. Ketiga: Lebih mementingkan mendapat keridloan kekasihnya dari pada mendapat keridloan yang lainnya.
Lantas Sudahkah kita taat pada perintah-perintah-Nya? Sudahkah kita selalu ingin bertemu dengan-Nya dalam peribadatan? Sudahkah mengharap keridloan hanya dari-Nya? Jika jawabannya belum maka sekarangpun belum terlambat untuk menjadikan-Nya Al-Mahbub (yang dicintai)
Langkah Menjadi kekasih-Nya:
  1. Beriman
  2. Merupakan syarat muthlaq bagi hamba yang berhasrat dicintai Allah SWT. Tanpa ini jangan harap ada cinta dari-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman (orang yang sempurna imannya) itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada tuhanlah mereka bertawakkal) Qs. Al-Anfal 2
  3. Bertaqwa
  4. Para ulama’ mendefinisikan taqwa sebagai melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjahui larangan-Nya.Ketaqwaan tidak melekat begitu saja pada seseorang tetapi ketaqwaan merupakan suatu hasil kerja terus menerus dengan amal islami, karenanya taqwa perlu dibina, disuburkan dan di istiqomahkan. Sayyidina Utsman bin Affan pernah mengungkapkan lima hal penting sebagai wujud taqwa yaitu: Pertama suka bergaul dengan orang yang baik dalam agamanya serta dapat mengekang nafsu syahwat dan lisannya. Kedua bila ditimpah musibah keduniaan yang besar dia menganggapnya sebagai ujian. Ketiga bila ditimpah urusan kecil keagamaan dia merasa untung karenanya. Keempat tidak menjejali perutnya walaupun dengan makanan yang halal karena takut tercampur dengan barang haram. Kelima pada pandangannya orang lain sudah berhasil membersihkan dirinya sedangkan dirinya merasa masih kotor.
  5. Berbuat Ihsan
  6. Al-Fadhil ibnu ‘Iyadh berkata: “Sesungguhnya sesuatu perbuatan apabila benar tetapi tidak ihlas maka amal itu tidak diterima. Demikian pula apabila dilakukan dengan ihlas tetapi tidak benar (showab) maka amal itupun tidak diterima. Jadi harus ihlas dan benar. Ihlas artinya hanya karena Allah SWT, dan benar artinya sesuai dengan Sunnah Rosululloh SAW. Seruan untuk berbuat ihsan/baik Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) dijalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat baik.” Qs. Al-Baqoroh 195. Selain itu, disaat melakukan suatu perbuatan harus betul-betul dalam rangkah beribadah kepada Allah SWT. Dengan seakan-akan kita melihat-Nya dan apabila kita tidak dapat melihatnya maka sesungguhnya Allah melihat kita. Inilah definisi Ihsan dalam beribadah menurut Rosululloh SAW yang tercantum dalam hadits Riwayat Imam Muslim
  7. Sabar
  8. Merupakan pakaian para pengemban dakwah berada dimanapunkondisi apapun yang tengah di hadapinya. Sabar tidaklah harus berdiam diri melainkan harus berusaha juga sekuat tenaga untuk menghadapinya. Mereka yang tidak sabar termasuk orang yang merugi, ia akan cepat frustasi, marah-marah, strees, bahkan bisa jadi menyalahkan Allah SWTNaudzu billahi min dzalik. Sabar bukanlah paket yang disediakan secara inhern dalam penciptaan manusia. Sabar hanya akan ada pada mereka yang mengupayakannya. Bagi kita yang hendak menanam kesabaran diri da beberapa pengalaman yang dapat dijadikan cerminan antara lain:
  9. Tawakkal
  10. Menyerahkan segala urusannya (tawakkal) hanya karena Allah SWT. Maksudnya berusaha dalam mengerjakan sesuatau setela itu bertawakkal kepada Allah.
  11. Mencintai Allah SWT
  12. Agar kita dicintai Allah SWT, maka kita harus mencintai-Nya. Mencintai Allah SWT dilakukan dengan cara mengikuti jejak langkah rosululloh SAW dalam segala peri kehidupannya. (Ali Imron:31) Lembut terhadap sesame muslim dilakukan dengan cara mencintai mereka sebagaimana mencintai diri kita sendiri, tidak menyakitinya, tidak mendholiminya, tidak mengganggu hartanya dan memelihara kehormatannya sedang keras terhadap orang kafir, terutama dalam hal-hal yang menyangkut hokum islam.
  13. Bertaubat, Membersihkan diri dan jiwa
  14. Taubat harus menjadikan kebiiasaan sehari-hari (At-Taubah 112) suatu kebahagiaan bila kita terbiasa taubat seperti terbiasanya sarapan. Taubat pun bukan hanya sesaat melainkan harus dilakukan dengan benar-benar sehingga menjadi taubatan nasuhah ( At-Tahrim : 8 ) seorang muslim harus menyesali perbuatan dosanya memohon ampunan kepada Allah SWT dan berniat bersungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya. -

0 komentar:

Posting Komentar